Di sudut kota yang sibuk, setiap pagi terlihat sosok seorang ibu paruh baya yang berjalan menyusuri gang sempit dan jalanan berdebu, memanggul karung dan plastik besar ber isi tulang ayam di punggungnya. Namanya Ibu Curyati. Dengan langkah yang pasti dan wajah yang penuh keteguhan, ia menjajakan tulang ayam dari rumah ke rumah, dari warung ke warung, tanpa pernah mengeluh lelah.
Tulang ayam itu ia beli sendiri dari orang lain lalu ia jual kembali, Setiap hari sebelum subuh, ia bangun untuk membersihkan, merebus, dan membumbui tulang-tulang tersebut agar layak dijual. Meski terdengar sederhana, barang dagangannya sangat dibutuhkan — untuk bahan kaldu, untuk pakan hewan, atau bahkan sekadar pelengkap lauk di dapur orang lain.
Kadang jika tidak laku tulang ayam tidak akan bisa di jual lagi karna seiring berjalan nya waktu tulang ayam nya akan berbau,mungkin jika ia mempunyai kulkas ia bisa menjual nya kembali, tetapi ibu tidak mempunyai nya.
Ibu Curyati setiap hari mengantongi hasil jualan nya hanya 15- 30 ribu perhari bersih nya, karna tidak mau membau ia terus berkeliling hingga semuanya laku.
Dengan penghasilan yang diperoleh nya iya hanya cukup untuk makan sekeluarga.
Suami nya yang sakit sakitan tidak banyak membantu dalam proses nya, selain mengurus suaminya ia juga harus mengurus 3 cucu nya, karna anak nya bercerai dan depresi kini putranya di larikan ke rumah sakit jiwa, ibu nya tak mau mengurus ke tiga anak nya, dan akhirnya ibu Curyati yaitu nenek nya lah yang mengurus.
Ibu Curyati bukan pedagang besar. Tapi semangatnya, tekadnya, dan cintanya pada keluarga jauh melebihi beban yang ia bawa setiap hari. Hasil dari jualannya digunakan untuk membiayai sekolah cucu pertama yang duduk di bangku SD. Kadang, uang yang terkumpul hanya cukup untuk beli beras dan sebotol minyak goreng, tapi itu tak membuatnya patah semangat.
Dengan sandal jepit yang sudah aus dan tubuh yang mulai menua, Ibu Curyati terus berjalan. Dalam diamnya, ia menunjukkan bahwa kasih seorang ibu tidak butuh panggung — cukup jalan setapak dan langkah yang terus maju, demi anak-anak dan masa depan yang lebih baik.
Harapan ibu ia ingin membuat roda agar ia bisa berjualan diam di tempat dan tidak berpergian jauh karna ke tiga cucu nya masih sangat kecil. Yuk Bantu wujudkan harapan Bu Curyati bersama-sama. Kalian bisa membantu dengan cara :
1. Klik Tombol Donasi Sekarang
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran (Go-Pay/ OVO/virtual account)
4. Dapatkan Laporan Via Email