*"Dek... Cepat sembuh ya dek! Ibu kangen, ingin mendengar suara adek memanggil ibu lagi." * Ucap Bu Nia
Petir dahsyat serasa menyambar, langit seketika runtuh dan gemuruh hujan luruh. Sewaktu dilahirkan Alika di diagnosa mengidap Hidrosefalus hingga dilakukan tindakan operasi pemasangan selang dibagian kepala untuk mengeluarkan cairan yang ada di kepala.
Ujianpun tidak berhenti sampai disitu, ketika Alika berusia 19 bulan, tiba tiba kondisinya menurun. Alika mengalami demam tinggi, kejang-kejang dan seluruh badannya kaku. Hingga dilarikan ke rumah sakit. Dokter mengatakan dikepalanya Alika terdapat cairan lagi hingga menyebabkan komplikasi, Alika didiagnosa mengidap epilepsi, celebral palsy dan penyakit lainnya, hingga menyebabkan kondisinya kritis.
Kini usianya beranjak 2 tahun, 6 bulan yang lalu senyum ceria dan tawa lucunya masih terpancar di wajahnya, kini hanya tinggal kenangan. Semua tubuhnya terasa kaku dan sulit bergerak. Semakin hari, berat badannya semakin menyusut, kurus kering dan hanya tulang terbungkus kulit, sehingga Alika diharuskan mengkonsumsi susu formula khusus agar berat badannya kembali normal, dengan
biaya yang tidak murah.
Saat ini Alika diharuskan berobat rutin, setiap seminggu sekali harus menjalani terapi agar badannya tidak kaku, setiap 2 minggu sekali berobat ke Spesialis Anak agar kondisi kesehatannya tetap stabil dan ke Poli Bedah Syaraf sebulan sekali untuk mengganti selang NGT yang digunakan untuk mengkonsumsi susu.
Selama 6 bulan terakhir ini Alika
sering keluar masuk rumah sakit. Tak jarang iapun harus di rawat selama berminggu minggu lamanya karena kondisinya kritis.
Disaat Ibu Nia dan Pak Iwan sedang kebingungan mencari biaya pengobatan Alika, ditambah kakak Alika mengalami kecelakaan ketika bermain sepeda, mengalami ruka robek di paha kanan dengan 20 jahitan. Juga harus mengeluarkan biasa yang cukup mahal dan diharuskan berobat jalan. Namun dilarenakan kekurangan biaya dan tidak berobat, akhirnya mengalami infeksi.
*"Kalau lagi kerja saya suka melamun dan memikirkan anak-anak. Saya bingung harus pinjam uang kemana lagi, sedangkan hutang kami sudah menumpuk. Harta kami pun sudah banyak kami jual, termasuk ternak kambing kami. Sekarang sudah tidak punya apa apa lagi."* Ujar Pak Iwan
Meskipun pengobatan di rumah sakit dengan menggunakan BPJS namun semuanya tidak tercover. Ada beberapa obat dan penunjang lainnya yang harus dibeli dengan biaya yang cukup mahal. Dalam sebulan mereka harus mengeluarkan biaya 1,5juta - 2juta.
Sedangkan sang ayah hanya bekerja sebagai buruh serabutan juga memelihara kambing milik tetangganya dengan penghasilan 60ribu sehari dan tak setiap hari ada yang gunakan jasanya, membuatnya begitu sulit untuk memenuhi kebutuhan Alika berobat dan kebutuhan sehari-hari.
Sahabat Kebaikan, Yuk kita temani
perjuangan Alika, ia harus terus menjalani pengobatannya seumur hidup. Jangan sampai terkendala karena biaya yang nanti nya akan mengancam nyawanya jika pengobatannya terhambat.
Sama sama kita bantu semangati orang tua Alika dalam ikhtiar berjuang untuk menjemput kesembuhan buah hatinya, dengan menyisihkan sebagian rezeki yang Sahabat miliki saat ini.
*Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk biaya pengobatan Alika dan segala kebutuhan lainnya. Selain itu, akan digunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya dibawah naungan Yayasan Ruang Harsa Bestari.*