AYAH 60 TAHUN, KERJA APAPUN DARI NGOJEK SAMPAI GURU NGAJI DEMI ANAK ISTRI TAK KELAPARAN

AYAH 60 TAHUN, KERJA APAPUN DARI NGOJEK SAMPAI GURU NGAJI DEMI ANAK ISTRI TAK KELAPARAN

Rp. 20.000
terkumpul dari Rp. 30.000.000
1 Donatur
0 hari lagi
Donasi Sekarang!
Terakhir diperbarui pada 18 July 2025 23:00 WIB

Penggalang Dana

Ayo Kita Peduli

Lembaga Resmi Terverifikasi

Kerjasama Campaign Iklan Berbayar

Penerima Manfaat dan Penggalang Dana telah menyetujui untuk menggunakan sebagian dana yang terkumpul untuk dilakukan optimasi di sosial media oleh pihak ketiga agar dapat menjangkau lebih banyak kontribusi publik.

Deskripsi

18 June 2025

Abah Kosim usianya 60 tahun, masih harus mencari nafkah di jalan untuk hidupi keluarganya. Setiap hari, sejak setengah enam pagi, berkeliling kampung sebagai tukang ojek demi menjemput rezeki. Kadang ada yang naik, kadang tidak sama sekali. Tapi Abah tetap keliling sampai jam sebelas siang, lalu pulang sebentar untuk istirahat. Jam satu, abah berangkat lagi. Walau kaki sakit, walau badan pegal, Abah tetap jalan.

 

 

Penghasilan abah cuma 30 ribu, kadang 10 ribu, atau bahkan nggak ada sama sekali. Jalanan makin sepi buat tukang ojek seperti Abah. Orang-orang sudah punya kendaraan sendiri. Tapi kebutuhan di rumah tetap jalan. Abah punya dua anak perempuan dan seorang istri yang setia menunggu di rumah. Kalau nggak ada uang, kadang harus pinjam ke warung buat sekadar beli lauk. Pernah juga Abah hanya bisa berkata ke istrinya,

“Kalau memang nggak ada, mau gimana lagi… kita istirahat aja, puasa aja dulu.”

 

Kalau motor mogok atau kehabisan bensin, Abah dorong sendiri. Pernah harus menanjak jauh karena belum cukup uang buat beli bensin. Bahkan pernah juga gadaikan KTP ke tukang bensin demi bisa lanjut ngojek. Pernah juga ditipu penumpang, diantar sampai gang, bilang mau ambil uang dulu, tapi tak pernah kembali. Abah menunggu, sendirian, di atas motor, selama satu jam setengah tanpa sepeser pun uang didapat.

 

Abah juga mengalami kecelakaan saat narik. Kakinya terluka sampai ke tulang kering, dan hingga kini kakinya kelainan. Harus istirahat dua bulan, tak bisa cari nafkah. Pelaku hanya bertanggung jawab dengan memberi Rp50.000. Tapi setelah luka itu pun, Abah tetap kembali ke jalanan. Meski sakit lambung, tangan, kaki, dan punggung masih sering kambuh. Bahkan pernah sampai enam bulan hanya bisa beribadah sambil duduk. Sekarang pun tiap hari Abah harus pakai sepatu boot karena kakinya punya kelemahan. Sepatu itu sudah rusak, dipakai terus selama tiga tahun.

 

 

 

Meski lelah, Abah tak hanya ngojek. Ia juga seorang guru ngaji. Setiap hari, selepas Ashar, anak-anak datang ke rumah belajar mengaji. Abah mengajar dengan bayaran seikhlasnya, bahkan seringkali tak diberi apa-apa. Tapi Abah tetap mengajar, karena katanya, “yang penting anak-anak bisa baca Qur’an.”

Abah juga membuat sapu lidi sendiri. Daun lidinya dikumpulkan sambil ngojek. Pulang ke rumah, ia duduk di lantai, ngeraut satu-satu. Dijual ke warung-warung dan rumah-rumah seharga Rp4.500, tapi itu pun belum tentu ada yang beli.

 

 

 

Pernah, karena tak ada uang untuk makan, Abah dan istrinya memutuskan untuk puasa saja. Bukan karena sedang ibadah sunnah. Tapi karena memang tak ada pilihan lain. Bukan sekali dua kali, tapi sudah beberapa kali itu terjadi.

 

Meski hidupnya berat, Abah masih punya mimpi. Ia ingin bisa usaha kecil-kecilan di rumah. Kalau ada modal, ia ingin produksi kerupuk, supaya tak harus selalu bergantung pada motor dan cuaca. Karena saat hujan turun, Abah sering pulang basah tanpa bawa uang sepeser pun. Tapi Abah tidak pernah menyerah.

 

Hari ini, Abah butuh bantuan. Untuk bisa tetap makan, untuk sembuh dari sakit yang belum reda, dan untuk bangun kembali harapan kecil yang sudah terlalu lama dipendam.

Yuk, bantu Abah Kosim.

Sekecil apa pun uluran tanganmu, bisa jadi harapan besar untuk Abah dan keluarganya.

 

Klik Tombol Donasi Sekarang

  1. Masukkan nominal donasi
  2. Pilih metode pembayaran (Go-Pay/ OVO/virtual account)
  3. Dapatkan Laporan Via Email 

 

Beberapa informasi:

*Ayo Kita Peduli merupakan NGOs yang berdiri sejak 2023 dan berada di bawah naungan Ayo Berdampak Berdaya. Dengan tagline #BerdampakBerdaya kami berfokus pada masalah kemiskinan kelas sosial rentan perkotaan dan pedesaan melalui berbagai program dan campaign pemberdayaan untuk upaya peningkatan kesejahteraan. 

 

Contact and More Information:

Instagram: @ayokita.peduli

WhatsApp: +62 821-2908-8174

Email: ayoberdampakberdaya.id@gmail.com

 

*Dalam membantu penyebaran informasi terkait program ini dan program turunannya dalam fitur "Fundraiser", kami melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak mulai dari Media Partner, Organisasi, serta Publik Figur agar informasi mengenai program ini dapat tersebar luas dan menjangkau sebanyak-banyaknya orang untuk berkontribusi bersama.

Disclaimer : Informasi, opini dan foto yang ada di halaman galang dana ini adalah milik dan tanggung jawab penggalang dana. Jika ada masalah/kecurigaan silakan lapor kepada kami disini.

Doa & Donasi Teman Peduli

Anonim

19 June 2025 14:15
Rp. 20.000
Amin
JADI#temanbaik