“Tangan kamu buntung gak bisa maen raket dan gak bakal bisa jadi polisi!” ucapan menyakitkan seperti itu kerap Hardinan Ginanjar atau yang akrab disapa Gin-gin terima dari teman-temannya. Ia terlahir dengan kondisi fisik yang istimewa.
Usianya baru 13 tahun, namun Gin-gin merelakan waktu bermain dan belajarnya untuk berjualan cireng, cilok, dan makanan ringan demi membiayai pengobatan sang ayah, Pak Diding, yang sekarang sakit-sakitan dan hanya bisa terbaring lemah di kasur.
Sudah setahun lebih Pak Diding jatuh sakit dan hingga sekarang Gin-gin masih belum tahu penyakit apa yang diderita sang ayah karena belum pernah berobat ke dokter.
"Entah sakit apa, sudah hampir satu tahun ini tubuh saya jadi mudah sakit dan berat badan saya pun terus menurun, lemas, pusing dan sakit persendian. Sebenarnya saya sudah larang Gin-gin, biar nanti jualannya tunggu bapak sehat. Tapi Dia gak bisa di larang, katanya biar bisa ngumpulin uang buat Bapak ke Dokter dan nabung buat sekolah polisi." Ujar Pak Diding, menahan isak tangisnya.
Akan disalurkan pada 2 September 2025.