Bantu Disabilitas Penjual Balon Berjuang Hidupi Keluarga!

Bantu Disabilitas Penjual Balon Berjuang Hidupi Keluarga!

Rp 390.000
terkumpul dari Rp 30.000.000
8 Donatur
0 hari lagi
Donasi Sekarang!
Terakhir diperbarui pada 27 November 2025 18:51 WIB

Penggalang Dana

Asih Bumi Insani

Lembaga Resmi Terverifikasi

Kerjasama Campaign Iklan Berbayar

Penerima Manfaat dan Penggalang Dana telah menyetujui untuk menggunakan sebagian dana yang terkumpul untuk dilakukan optimasi di sosial media oleh pihak ketiga agar dapat menjangkau lebih banyak kontribusi publik.

Deskripsi

17 October 2025

“Selama masih bisa gerak, saya mau terus jualan. Hidup ini ujian, tapi ujian yang indah.” Pak Rodi.

 

 

Setiap pagi, dari Subang menuju Cikarang, seorang pria paruh baya bernama Pak Rodi menempuh perjalanan panjang untuk berjualan balon anak-anak. Dengan motor rakitan tiga roda yang sudah rapuh, rantai sering copot, dan rem yang kadang blong, beliau tetap berangkat. Kadang naik bis, kadang dorong motornya sendiri yang penting bisa mencari rezeki halal untuk keluarga kecilnya.

 

 

Sehari-hari, Pak Rodi menjual balon seharga Rp2.000. Dari 100 balon yang dibelinya seharga Rp140.000, tak jarang hanya sebagian kecil yang laku. Jika hujan turun, penghasilannya nyaris tak ada. Namun, di tengah keterbatasan itu, beliau masih suka membagikan balon yang tersisa untuk anak-anak di jalanan. “Daripada dibuang, lebih baik bikin mereka senang,” katanya sambil tersenyum.

 

 

Untuk beristirahat, Pak Rodi sering tidur di masjid, pom bensin, atau pos ronda. Pernah suatu malam, saat hujan deras, beliau diusir dari masjid karena belum izin dengan DKM. Basah kuyup, beliau tetap bertahan mencari tempat lain agar bisa beristirahat sejenak.

Beliau juga pernah kehilangan tas berisi dompet, uang jualan, dan KTP, dicuri saat sedang tidur di masjid. Tak bisa pulang, beliau memilih tetap berjualan agar bisa mengumpulkan ongkos kembali ke rumah.

 

 

 

Di balik semangatnya, Pak Rodi menyimpan luka yang dalam.

Tujuh tahun lalu, beliau mengalami kecelakaan kerja di proyek pabrik yang membuat kedua kakinya harus diamputasi. Kini, beliau berjalan dengan satu kaki palsu dan dua tongkat, karena kaki palsu satunya hilang jatuh di jalan. Tongkatnya pun sudah licin karena karetnya habis, membuat beliau sering terjatuh.

 

Meski tubuhnya lemah, semangat Pak Rodi tak pernah padam. Ia tetap berusaha menghidupi istri dan anaknya yang baru 7 tahun, yang masih duduk di PAUD di Subang. Sementara ibunya yang sudah lanjut usia kini sedang stroke ringan dan dirawat di rumah sakit, membuat Pak Rodi dan adik-adiknya harus bergantian menjaga dan menanggung biaya pengobatan.

 

 

Kini, penghasilan dari jualan balon nyaris tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Namun beliau tidak menyerah. Pak Rodi punya impian sederhana: ingin punya usaha kecil membuat kerajinan bunga dari limbah plastik agar bisa tetap berkarya tanpa harus berkeliling di jalan dengan tongkat.

 

Namun untuk mewujudkannya, ia butuh bantuan untuk memperbaiki motor, membuat kaki palsu baru, dan sedikit modal usaha. Bantu dengan cara:

 

  1. Klik Tombol Donasi Sekarang
  2. Masukkan nominal donasi
  3. Pilih metode pembayaran (Go-Pay/ OVO/virtual account)
  4. Dapatkan Laporan Via Email

 

Disclaimer : Informasi, opini dan foto yang ada di halaman galang dana ini adalah milik dan tanggung jawab penggalang dana. Jika ada masalah/kecurigaan silakan lapor kepada kami disini.

Doa & Donasi Teman Peduli

Luthfi

22 October 2025
Rp 50.000
Amin
JADI#SirkelBaik

LUMPUH! Bantu Perjuangan Bapak Disabilitas Penjual Balon Demi Keluarga

Asih Bumi Insani
Telah mengajak 6 orang berdonasi
Rp 220.000