Fara, gadis kecil berusia 4 tahun dari Kota Langsa, lahir sebagai bayi normal. Namun sejak usia 4 bulan, tulang punggungnya membengkok tiba-tiba, menekan paru dan jantungnya. Kini, setiap helaan napasnya bergantung pada tabung oksigen yang harus selalu tersedia.
Fara tinggal bersama kedua orang tuanya yang luar biasa, Pak Putra dan Bu Fitri. Pak Putra bekerja sebagai tukang beca dan buruh serabutan, sementara Bu Fitri hanya buruh cuci panggilan yang penghasilannya sangat minim.
Selain harus menghidupi keluarganya dan juga merawat Fara yang sakit, Pak Putra dan Bu Fitri juga merawat 6 - 8 anak yatim piatu lain di rumahnya.Hal ini bukan hanya sekadar bentuk kepedulian, tapi cara mereka membuat Fara merasa tidak sendirian. Alasannya agar Fara dapat memiliki teman bermain yang seusia, ditengah keterbatasannya untuk bisa bermain dan memiliki teman di luar, mengingat kondisinya harus selalu bergantung pada tabung oksigen.
Sejak usianya 4 bulan, ia tak pernah lepas dari tabung oksigen, yang sudah lebih seperti temannya. Dalam satu hari, oksigen bisa habis dan harus segera diisi ulang, yang biayanya mencapai Rp70.000 hingga Rp100.000 sekali isi. Tabungnya sendiri dibeli dengan harga Rp1,5 hingga 2 juta, sebuah angka yang sangat besar bagi kedua orang tuanya yang hanya bekerja serabutan.
Setiap hari adalah perjuangan bagi Pak Putra yang bekerja tanpa mengenal lelah demi memastikan tabung oksigen Fara tidak pernah kosong, bagi Ibu Fitri yang juga mendukung suaminya dengan ikut bekerja mencari tambahan, bagi Fara yang selalu berusaha tersenyum dan gembira melawan penyakitnya.
Meski hidup dalam keterbatasan, keluarga ini tetap menjaga ibadah dan kasih sayang kepada anak-anak yatim piatu. Dan kini, mereka butuh uluran tangan dari kamu, #SobatSolidaritas. Yuk jadi #OrangBaik dan bantu Fara untuk bisa terus bernapas, tertawa, dan tumbuh seperti anak lainnya.
Mari berdonasi dengan cara: