Abah Aman, seorang penjual kerupuk kulit berusia 81 tahun, yang duduk melamun di bawah terik matahari karena dagangannya sepi pembeli.Setiap hari, Abah berjalan jauh dari kampung ke kampung menjajakan kerupuk kulit. Perjalanan panjang itu membuatnya kelelahan, bahkan kakinya mulai melengkung karena terlalu sering berjalan jauh.
Namun, seringkali dagangannya tidak laku, sehingga ia kesulitan menyetor uang ke pemilik kerupuk. Abah hanya menjual kerupuk kulit milik orang lain dengan keuntungan yang tak seberapa, itu juga terpotong setoran kepada pemilik kerupuk."Bah, kenapa harus jualan jauh?"
"Iya, karena kalau jualan di kampung sendiri sering tidak laku. Ke kota saja masih sering tidak laku," jawab abah dengan wajah sedih.Setiap hari, Abah membawa dua gantungan besar berisi 50 bungkus kerupuk. Ia hidup sederhana bersama istrinya, Al Karwati (68 tahun), yang bekerja sebagai buruh tani mengurus ternak domba orang lain.
Penghasilannya pun tidak menentu, hanya mendapat bagian kecil jika domba terjual.Penghasilan yang tak cukup penuhi kebutuhan, abah dan emak hidup dengan sangat sederhana. Bahkan untuk makan saja hanya dengan olahan daun singkong.
Abah juga bermimpi memiliki ternak domba sendiri agar tak perlu lagi berjualan jauh dan bisa tinggal di rumah yang lebih layak. bukan tanpa usaha Ia juga menabung sedikit demi sedikit, tapi penghasilannya masih jauh dari cukup.
Yuk kita bantu Abah Aman kasihan terus-menerus hidup kekurangan diusia tua nya, bantu perjuangannya dengan berdonasi. Kalian dapat berdonasi dengan cara :
1. Klik “Donasi Sekarang;
2. Masukan nominal donasinya;
3. Pilih metode pembayaran;
4. Dapatkan laporan via email.