Tangisan Hikam dipangkuan sang Nenek terdengar begitu sangat menyakitkan, sang Nenek yang tak tega pun ikut menangis sambil mengelap air mata Hitam.
Tahun ini usia nya 3 tahun, Hikam masih belum bisa berjalan dan berbicara seperti anak-anak seusianya. Penyakit langka yang menimpanya, cerebral palsy.
Awalnya, keluarga tidak menyadari kondisi tersebut karena Hikam terlihat seperti bayi lainnya. Namun, kesadaran mereka tumbuh saat Hikam mencapai usia tujuh bulan. Meskipun memiliki diagnosa yang menantang, Nenek dan Kakek tetap berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi sang Cucu.
Hikam tinggal dirawat Nenek dan Kakeknya, karena sang Ibu bekerja diluar kota. Tumbuh dirumah yang sudah sangat tua. Bertukar tawa bersama sang Nenek dan Kakek dalam keterbatasannya.
Hikam selalu ikut sang Nenek berjualan pisang karena dirumah tak ada yang menjaganya. Ia sering menangis karena tak nyaman ataupun karena takut akan banyaknya orang. Bersama sang Nenek, berjuang mencari uang di bawah teriknya matahari pada siang hari.
Nenek dan Kakek ingin sekali membawa Hikam berobat dan Terapi, apa daya minimnya penghasilan membuat mereka tak berdaya. Dengan penghasilan yang hanya 20-30 ribu dari berjualan pisang, dan 15-20 ribu dari sol sepatu yang kalo jika tidak ada pelanggan tidak membawa uang sepeserpun.
Insan baik, mari kita beri Hikam dan kakek neneknya uluran tangan agar seluruh biaya pengobatan Hikam bisa tertutup dan kebutuhan sehari-harinya terpenuhi.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk biaya pengobatan Hikam, serta kebutuhan sehari-hari keluarganya. Sebagian donasi juga akan digunakan untuk keberlangsungan program sosial kemanusiaan serta para penerima manfaat lain di bawah naungan dan pendampingan Amal Baik Insani.