“Saya rela nahan lapar sampai satu minggu, biar anak saya bisa makan dan bisa berobat.” (ucap Bu Rita sambil bersedih)
Perjuangan seorang Ibu tidak hanya ketika melahirkan saja, tetapi merawat dan membesarkan anak menjadi tantangan yang luar biasa. Perjuangan tersebut dapat dilihat dari seorang Ibu Tunggal bernama Bu Rita, membesarkan anaknya yang mengalami lumpuh otak sejak usia 1,5 tahun akibat terjatuh dari ayunan buatan yang diikat dengan kabel rusak, terputus, dan membuat widya terjatuh dari ayunan.
Setelah jatuh, Widya hanya dibawa ke tukang urut karena tidak memiliki biaya untuk dibawa ke dokter, kemudian widya mengalami gejala kejang-kejang, badan kaku sampai panas tinggi.
Tidak adanya biaya membuat Bu Rita membawa anaknya Widya ke tukang urut, namun hal tersebut tidak membantu dan membuat Widya kejang-kejang, badannya menjadi kaku, hingga mengalami demam tinggi. Hal tersebut terjadi hingga Widya berusia 13 tahun dan di diagnosa mengalami Kelumpuhan Otak.
Widya berusia 13 tahun seharusnya bisa bermain dan melakukan kegiatan seperti anak-anak lainnya, Pikir Bu Rita ketika melihat kondisi anaknya. Tetapi kesulitan ekonomi membuat Bu Rita tidak bisa berbuat apa-apa selain mengurus Widya dengan tenaga dan usahanya agar Widya bisa segera pulih secepatnya, termasuk menjalani pengobatan alternatif dan melakukan terapi. Namun, apabila Widya mengalami kejang kembali, Ia harus mengulang proses terapi dari awal yang tentunya memerlukan biaya yang lebih besar.
Jalan lain yang bisa ditempuh adalah dengan melakukan operasi dengan biaya 100 juta. Namun, pekerjaan Bu Rita yang menjadi tukang jahit dan tukang rongsok tidak bisa menutupi biaya pengobatan widya yang cukup besar. Ia bahkan rela tidak makan, asalkan anaknya bisa berobat dan sembuh.
Bu Rita dan Widya sangat butuh bantuan dari kita. Kalian bisa bantu dan sisihkan rejeki terbaik kalian dengan cara: