Badannya ringkih, umurnya sudah 90 tahun, berjalan puluhan kilometer setiap harinya untuk menjual wajit, tetapi perjuangannya hanya menghasilkan 1000.Badannya ringkih, umurnya sudah 90 tahun, berjalan puluhan kilometer setiap harinya untuk menjual wajit, tetapi perjuangannya hanya menghasilkan 1000.
Berangkat dari Singajaya, Garut Selatan, Abah memulai hari dengan sebatang bambu dan karung berisi wajit milik orang lain. Dengan setiap potong wajit yang terjual seharga Rp 7.000, Abah hanya membawa pulang Rp 1.000 saja. Namun, tak jarang hari-hari berlalu tanpa satu pun pembeli, meninggalkan Abah tanpa penghasilan, bahkan untuk sekadar membeli beras.
Jika beruntung, Abah bisa mendapatkan sekitar Rp 20.000 dalam sehari, jumlah yang sangat minim untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan sang anak bungsu yang masih tinggal bersamanya. Tanpa uang dari hasil berjualan, Abah terpaksa meminjam kepada tetangga hanya demi sepiring nasi yang sederhana, seringkali hanya ditemani daun singkong rebus atau bahkan sekadar garam.