Beliau tergeletak di tanah, tubuhnya bersimbah darah dan terdapat luka tembakkan di sana. Beliau kehilangan 40 kawannya ketika sedang berjuang di medan perang. Itu lah sepenggal kisah pahit yang Pak Holili ceritakan ketika beliau masih aktif menjadi tentara.
Pak Holili mengabdikan jiwa dan raganya kepada tanah air Indonesia. Beliau rela meregang nyawa demi membela tanah airnya. Berkali-kali tertembak di medan perang tak meruntuhkan semangat nasionalisme Pak Holili untuk Indonesia.
Saat ini Pak Holili berusia 77 tahun. Beliau menghabiskan hari tuanya dengan berkebun dan membaca buku jika memiliki waktu luang. Namun karena ada musibah yang menimpa beliau, Pak Holili terpaksa berhenti beraktivitas seperti biasa.
Pak Holili tertabrak motor dan saat ini sebagian tubuhnya terasa kebas. Karena kejadian tersebut, Pak Holili harus menjalani terapi setiap satu bulan sekali. Beliau juga mengatakan bahwa beliau kehilangan nafsu makannya.
Pak Holili berpesan kepada anak muda di Indonesia untuk memberikan dampak yang baik kepada tanah air kita, berikan hal-hal baik yang sesuai dengan pancasila kepada negara ini. Tumbuh lah menjadi anak-anak baik yang mengabdi kepada Indonesia.
Sirkel Baik, menjelang hari kemerdekaan Indonesia, kami ingin mengajak teman-teman sekalian untuk berdonasi sebagai bentuk apresiasi terhadap jasa Pak Holili sang tentara veteran. Mari kita salurkan bantuan kepada beliau karena para veteran pun berhak untuk hidup bersahaja di hari tua mereka.
Teman-teman bisa membantu Pak Holili dengan cara:
1. Klik “Donasi Sekarang;
2. Masukan nominal donasinya;
3. Pilih metode pembayaran;
4. Dapatkan laporan via email.
Disclaimer: Apresiasi di Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2024 mendatang, akan menyalurkan apresiasi dalam bentuk program Bedah Rumah para veteran, Paket Sembako, Pembelian Alat Bantu Dengar, pembelian Kacamata, bantuan kesehatan dan kebutuhan lainnya serta para penerima manfaat lainnya dibawah naungan Yayasan Global Sedekah Movement.