Miris!! Abah Putra Berjuang dengan Kondisi Mata Katarak Demi Pengobatan

Abah Putra adalah seorang pria paruh baya yang setiap hari berjuang demi keluarganya. Ia berjualan pencukur kumis keliling sejak dua tahun terakhir. Dari pagi hingga sore, Abah berjalan kaki menyusuri jalanan kota demi mendapatkan sedikit uang untuk kebutuhan hari itu. Meski penglihatannya sudah kabur karena katarak di mata kirinya, Abah tetap memaksakan diri untuk terus bekerja. Ia sempat menjalani operasi tapi hanya 6 bulan penglihatannya normal dan sekarang berjualan dengan penglihatan seadanya.

Abah tinggal bersama istri dan anaknya, menumpang di rumah orang tua istrinya yang sudah dihuni oleh beberapa keluarga lain. Tidak ada ruang pribadi. Ia tidak berani mengontrak karena penghasilannya bahkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan harian. Sekali tidak keluar berjualan, tidak bisa makan, dan mereka pun terpaksa berutang ke warung sekitar. Abah tahu, setiap rupiah sangat berarti bagi keluarganya

Cobaan berat datang saat istrinya mulai mengalami gangguan kejiwaan karena tekanan hidup yang terus-menerus. Sudah setahun lebih kondisi itu terjadi. Ia sempat dibawa ke rumah sakit jiwa beberapa kali, ongkos dan tenaga yang dikeluarkan tidak sedikit. Di rumah, Abah harus berjaga setiap waktu karena istrinya bisa tiba-tiba mengamuk dan kabur dari rumah entah kemana, bahkan pernah hampir mencelakakan diri sendiri. Semua benda tajam kini disembunyikan.

Anaknya pun harus menanggung akibat dari situasi ini. Ia terpaksa berhenti sekolah karena sering mendapat perlakuan tidak baik dari teman-temannya. Sekarang, ia hanya belajar seminggu sekali lewat program pendidikan alternatif. Di usia yang masih kecil, ia sudah terbiasa dengan rasa takut kehilangan ayahnya. Setiap hari, anaknya selalu memastikan Abah pulang sebelum matahari terbenam, khawatir jika terjadi sesuatu di jalan.

Di tengah semua keterbatasan, Abah masih punya utang yang belum terbayar. Uang tersebut sebagian dipakai untuk makan, sebagian lagi untuk modal usaha yang kecil-kecilan. Meski hidup begitu berat dan tak banyak yang bisa ia harapkan, Abah tetap bangun setiap pagi, memanggul barang dagangan, dan melangkah dengan harapan bisa membawa pulang sedikit rezeki untuk keluarganya. Di sisa usianya, ia hanya ingin bisa punya usaha tetap, dan biaya untuk berobat matanya dan rehab istrinya. mohon bantuan dari kalian teman-teman.

Sobat Berdampak, di tengah keterbatasan fisik dan himpitan ekonomi, Abah Putra memilih untuk tetap berjuang. Jika kamu punya sedikit rezeki lebih, yuk bantu Abah Putra dengan cara berikut:

1. Klik Tombol Donasi Sekarang
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran (Go-Pay/ OVO/virtual account)
4. Dapatkan Laporan Via Email

Beberapa informasi:

*Ayo Kita Peduli merupakan NGOs yang berdiri sejak 2023 dan berada di bawah naungan Ayo Berdampak Berdaya. Dengan tagline #BerdampakBerdaya kami berfokus pada masalah kemiskinan kelas sosial rentan perkotaan dan pedesaan melalui berbagai program dan campaign pemberdayaan untuk upaya peningkatan kesejahteraan. 

Contact and More Information:

Instagram: @ayokita.peduli

WhatsApp: +62 821-2908-8174

Email: ayoberdampakberdaya.id@gmail.com

*Page ini merupakan page Fundraiser dan merupakan bagian dari program dan campaign utama yang berjudul Semua Berhak Nyaman.

*Dalam membantu penyebaran informasi terkait program ini dan program turunannya dalam fitur "Fundraiser", kami melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak mulai dari Media Partner, Organisasi, serta Publik Figur agar informasi mengenai program ini dapat tersebar luas dan menjangkau sebanyak-banyaknya orang untuk berkontribusi bersama.