Jerit tangis Nabila Rahmawati nurafifah (6 tahun) pecah ketika menyaksikan ayah tercintanya terbujur kaku tak berdaya. Air matanya membasahi pipi sambil menggoyang-goyangkan tubuh ayah tercintanya yang telah tiada.
Disaat rasa duka belum juga pulih, air mata belum kering, dan kesedihan masih menyelimuti seisi rumah. ibunda tercinta Okti Oktavianti meninggalkannya begitu saja entah kemana.
Terpaksa kini Nabila harus tinggal dengan Mak juhriyani (52 tahun) disebuah rumah kecil ukuran 3x4 meter dengan kondisi yang cukup mengkhawatirkan.
Tangisannya senantiasa terdengar setiap malam sambil memanggil-manggil ayah dan ibunya yang telah pergi meninggalkannya.
Hanya Mak Juhriyani nenek tercinta yang kini senantiasa memeluknya setiap saat.
Ditengah keterbatasan yang dimilikinya, Mak Juhriyani terus berjuang mengurus Nabila dengan cara memulung barang-barang bekas dijalan.
Tubuh rentanya terpaksa harus berkeliling mencari barang bekas disetiap tempat sampah. Keringatnya terus bercucuran membasahi seluruh tubuh.
Tak banyak yang bisa mak dapatkan dari hasil memulung barang bekasnya. Jika beruntung dan banyak barang bekas yang dikumpulkannya, dalam sehari mak bisa mendapatkan Rp.10.000,- uang itu mak belikan beras dan jajan Nabila cucu tercintanya.
Namun adakalanya Mak pun tak membawa uang sedikit pun karena barang bekas yang didapatkannya sedikit sehingga tidak bisa dijual. Sehingga terpaksa mak harus rela menahan perut yang lapar karena belum terisi.
"Bingung pak, sekarang harus bagaimana lagi untuk menghidupi cucu saya. Sementara usaha saya hanya seperti ini. Kadang untuk makan pun tidak cukup." ~ungkap mak Juhriyani dengan berkaca-kaca
Dari lubuk hatinya yang terdalam, mak Juhriyani ingin memiliki modal usaha yang layak agar bisa mengurus Nabila cucu tercintanya.
#TemanBaik, mungkin saat ini kita sedang menikmati makanan lezat dengan beragam menu yang nikmat. Tapi diluaran sana ada Mak juhriyani dan Nabila yang kini sedang berjuang mengorek-ngorek tempat sampah dengan perut yang kelaparan. Kita bisa menemani mereka dengan menyisihkan sebagian rezeki yang kita miliki agar perut mereka bisa terisi.