Abah Ubad, 80 Tahun, Tetap Berjalan Meski Tubuhnya Renta dan Perut Lapar
Tubuh renta dan langkah yang tertatih tak menyurutkan semangat Abah Ubad (80 tahun) untuk terus mencari rezeki. Setiap hari ia berjalan kaki menjajakan aromanis keliling kampung, hanya demi bisa membeli beras untuk makan di rumah.
Rambutnya telah memutih, kulitnya keriput, dan tenaganya hampir habis. Namun, di usia senjanya, Abah tetap memikul beban berat di pundaknya. Ia memilih berjuang ketimbang harus meminta-minta.
“Jualan baru laku satu. Abah capek, istirahat dulu, kakinya gemetaran. Dari pagi cuma makan singkong rebus,” ucap Abah lirih.
Dengan untung hanya 500 rupiah dari setiap aromanis yang terjual, Abah berjuang keras di bawah teriknya matahari. Usia yang sudah renta tak membuatnya berhenti, meski tubuhnya sudah sering kali memberi tanda menyerah.
TemenBaik, Maukah Kamu Bantu Ringankan Beban Abah dan Lansia Pejuang Lainnya?
Begitu berat perjuangan para lansia di masa tua, terutama ketika mereka harus berjuang sendirian. Mereka sering menahan tangis, menahan lapar, bahkan menahan sakit karena tak ada lagi yang bisa diandalkan.
Kamu bisa menjadi cahaya harapan bagi mereka.
1. Klik Donasi Sekarang
2. Masukkan Nominal Donasi
3. Pilih Metode Pembayaran
4. Dapatkan Laporan via Email
Bagikan juga halaman galang dana ini agar semakin banyak doa dan bantuan untuk para lansia tangguh seperti Abah Ubad. agar semakin banyak do’a dan dukungan yang terkumpul. Aamiin