Cerita haru datang dari kakek penjual kerupuk yang selalu menebar senyuman dengan orang-orang di sekelilingnya. Meski usianya telah mencapai 84 tahun, beliau tetap memiliki semangat juang yang tinggi untuk mencari nafkah dengan mendorong sebuah gerobak kerupuk yang berat.
Wajahnya tak pernah luput dari senyuman meski dagangannya tidak laku terjual. Ia selalu bersyukur dengan rezeki yang dimilikinya. Abah Sukanda dikenal sebagai orang yang ramah karena kerap selalu tersenyum ketika berbicara dengan pembeli dan orang di sekitarnya.
Dengan tubuhnya yang telah ringkih dan sering sakit-sakitan juga penglihatannya yang sudah tidak terlihat jelas, Abah Sukanda mendorong gerobak besarnya keliling Bandung menyusuri pasar dan rumah warga berharap ada yang membeli kerupuk yang dijualnya.
Kerupuknya dibandrol dengan harga lima ribu rupiah saja untuk satu plastiknya. Tak jarang kerupuknya hanya terjual beberapa bungkus sehingga abah hanya memiliki sedikit pendapatan karena dari hasil penjualannya per hari harus disetorkan setengahnya ke pabrik kerupuk yang ia jual.
Pernah suatu hari ketika Abah Sukanda berjualan, ia mengalami musibah dimana ia kehilangan dompet dan seluruh uang tabungannya. Akibatnya Abah Sukanda kehilangan uang tabungannya yang sebesar satu juta rupiah serta seluruh tanda pengenalnya.
“Hilang jeung artosna sajuta di batununggal sep, kapungkur geus aya sasasih mah. Emut-emut pas rek mulih deui, sajuta abdi sareng dompetna tos teu aya”
Dimasa - masa sulit itu abah terpaksa kembali menabung dan mengumpulkan uangnya kembali dari nol untuk membiayai istrinya di Ciamis. Abah Sukanda tinggal sebatang kara di Bandung tanpa ada yang menemani.
Tempat tinggalnya di Bandung bisa dibilang kurang layak dan memprihatinkan. Abah Sukanda hanya bisa tidur beralaskan tikar di atas kayu rotan serta penerangan yang sangat minim. Bahkan lebih mirip sebuah gudang dibandingkan tempat untuk beristirahat.
Sahabat berdampak, di usianya yang sudah tua Abah Sukanda memiliki harapan agar dirinya dapat hidup nyaman dan dapat membiayai keluarganya yang mengandalkan abah untuk mencari nafkah. Mari kita bantu sebarkan campaign ini dan berdonasi. Bantuan donasi yang diberikan akan disalurkan untuk biaya paket modal usaha dan sembako untuk Abah Sukanda. Bantuan kita sangat berarti untuk Abah Sukanda. Sahabat berdampak dapat berdonasi dengan cara :
Beberapa informasi:
*Ayo Kita Peduli merupakan NGOs yang berdiri sejak 2023 dan berada di bawah naungan Ayo Berdampak Berdaya. Dengan tagline #BerdampakBerdaya kami berfokus pada masalah kemiskinan kelas sosial rentan perkotaan dan pedesaan melalui berbagai program dan campaign pemberdayaan untuk upaya peningkatan kesejahteraan.
Contact and More Information:
Instagram: @ayokita.peduli
Email: ayoberdampakberdaya.id@gmail.com
*Page ini merupakan bagian dari program Semua Makin Berkah.
*Dalam membantu penyebaran informasi terkait program ini dan program turunannya dalam fitur "Fundraiser", kami melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak mulai dari Media Partner, Organisasi, serta Publik Figur agar informasi mengenai program ini dapat tersebar luas dan menjangkau sebanyak-banyaknya orang untuk berkontribusi bersama.
*Dana yang terkumpul akan digunakan untuk memberikan Paket Sembako, Bantuan Modal Usaha Penerima Manfaat, dan Bantuan Lainnya kepada para penerima manfaat yang membutuhkan. Selain itu hasil donasi juga akan disalurkan untuk penerima manfaat lainnya berdasarkan analisa kebutuhan pihak Yayasan.