Tubuh ringkih beralas terpal dengan selimut tipis tak bisa menghalau angin malam yang menyerang tubuh renta Mak Apong (66 Tahun) yang tertidur di pinggir jalan karena tak punya tempat tinggal.
Suami meninggal puluhan tahun lalu dan anaknya yang tinggal jauh, menjadikan Mak Apong hidup sebatangkara. Tak ada yang bisa dilakukan selain menghidupi dirinya sendiri dengan berjualan tisu di pinggir jalan.
Naasnya, Mak Apong menjadi korban tabrak lari hingga mengalami pergeseran tulang dan harus menggunakan tongkat untuk berjualan tisu yang untungnya hanya 1000 rupiah per pcs-nya.
Mak Apong tak punya tempat tinggal, makan hanya jika tisu terjual banyak. Tak bisa berobat untuk kakinya akibat ditabrak orang tak bertanggungjawab. Semakin miris karena tak ada anak yang bisa menolongnya, hanya berharap banyak orang baik datang untuk membantunya hidup lebih baik.
Orang Baik, Bantu Mak Apong agar hidup lebih baik dan miliki tempat tinggal layak untuk tubuh rentanya dengan cara: