Lansia Penjual Cilok Harus Berjuang Hidupi Keluarga dan Dua Anak Gangguan JiwaAbah Usup. Di usianya sekarang yang sudah 85 tahun, tapi semangatnya untuk tetap bekerja keras tak pernah padam. Sehari-hari, Abah keliling jualan cilok dari pagi jam 6 sampai sore jam 3. Dari hasil jualannya, beliau cuma dapat untung bersih sekitar Rp35.000 per hari—itu pun kalau dagangannya laku.
Abah tinggal bersama istri dan tiga anaknya, termasuk dua anak laki-laki yang saat ini sedang mengalami gangguan jiwa. Kedua anaknya itu sudah sakit selama 6 dan 10 tahun. Perilakunya aneh dan sering mengamuk, meskipun sampai saat ini anak-anak abah tidak pernah melukai orang lain.
Selama ini, Abah dan keluarganya sudah mencoba berbagai cara untuk menyembuhkan kedua anaknya. Kecuali satu, Abah belum pernah bisa membawa anak-anaknya ke RSJ karena keterbatasan biaya.
Sedihnya, cilok yang Abah jual pun bukan buatan sendiri—beliau hanya menjual titipan orang dan dari satu buah cilok seharga Rp500, Abah hanya mendapat untung Rp100. Selain jualan, Abah juga bekerja sebagai buruh tani jika ada yang membutuhkan jasanya.
Dengan kondisi fisik yang sudah lemah dan sakit lambung yang sering kambuh, Abah kadang harus istirahat mendadak di bawah pohon, bahkan pernah sampai pingsan saat berjualan. BPJS beliau tidak aktif, dan sampai sekarang Abah belum pernah berobat ke dokter karena tidak memiliki uang.
Ditipu saat jualan bukanlah hal yang asing bagi Abah, pelanggan yang pura-pura beli cilok, meminta kembalian, tapi nyatanya belum membayar hingga abah harus kehilangan uang sejumlah Rp200.000 yang sulit ia dapatkan. Belum lagi kejadian cilok tumpah karena jatuh saat beliau dorong gerobak keliling.
Demi makan sehari-hari, Abah harus berhutang di warung. Penghasilan yang tidak menentu membuat hidup yang abah jalani tidak lah ringan, meskipun begitu beliau tetap semangat. Abah punya satu harapan besar di sisa usianya yaitu punya tempat tinggal yang layak dan bisa membawa kedua anaknya berobat sampai sembuh.
Mari bersama jadi bagian dari perjuangan Abah Usup.
Sobat berdampak, mari bersama kita wujudkan hidup yang layak bagi Abah Usup.
Beberapa informasi:
*Ayo Kita Peduli merupakan NGOs yang berdiri sejak 2023 dan berada di bawah naungan Ayo Berdampak Berdaya. Dengan tagline #BerdampakBerdaya kami berfokus pada masalah kemiskinan kelas sosial rentan perkotaan dan pedesaan melalui berbagai program dan campaign pemberdayaan untuk upaya peningkatan kesejahteraan.
Contact and More Information:
Instagram: @ayokita.peduli
Email: ayoberdampakberdaya.id@gmail.com
*Page ini merupakan bagian dari program Semua Berhak Nyaman.
*Dalam membantu penyebaran informasi terkait program ini dan program turunannya dalam fitur "Fundraiser", kami melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak mulai dari Media Partner, Organisasi, serta Publik Figur agar informasi mengenai program ini dapat tersebar luas dan menjangkau sebanyak-banyaknya orang untuk berkontribusi bersama.
*Dana yang terkumpul akan digunakan untuk memberikan Paket Sembako, Bantuan Modal Usaha Penerima Manfaat, dan Bantuan Lainnya kepada para penerima manfaat yang membutuhkan. Selain itu hasil donasi juga akan disalurkan untuk penerima manfaat lainnya berdasarkan analisa kebutuhan pihak Yayasan.