Setiap pagi, Abah Uyung (50 tahun) menggendong dagangan sistik dan kerupuk di tangannya yang cacat, lalu mulai berjalan perlahan menyusuri jalan kampung.
Kakinya yang luka karena tetanus dibungkus kain lusuh agar tak terinjak tanah kotor. Kadang jalannya pincang, kadang harus berhenti karena rasa nyeri tak tertahankan.

Namun Abah tetap berangkat… menempuh lebih dari 10 kilometer setiap hari, demi membawa pulang sedikit uang untuk makan bersama istrinya.
Abah terlahir cacat di tangan dan kaki. Pernah juga terlindas mobil tangki, hingga tumitnya hilang. Abah selalu takut kalau suatu hari nanti ia benar-benar tak bisa berjalan lagi.


Dengan penghasilan tak sampai Rp15.000 per hari, Abah sering berhutang untuk membeli bahan dagangan. Ia ingin berobat, tapi bagaimana bisa?, kalo untuk makan saja masih sering tak cukup?
“Abah cuma pengin sehat, biar bisa terus jualan buat istri,” ucapnya lirih sambil tersenyum menahan sakit.
Setiap langkah Abah adalah bentuk perjuangan dan doa. Meski hidup dalam keterbatasan, Abah tak pernah mengeluh. Ia percaya, masih ada hati baik yang peduli pada dirinya.

Saatnya Kita Bantu Abah Uyung Abah butuh bantuan untuk:
- Biaya pengobatan kaki yang terkena tetanus dan luka parah.
- Modal kecil untuk berjualan sistik dan kerupuk agar tak perlu lagi berhutang setiap hari.
Mari bantu Beliau dengan cara :
Klik Donasi Sekarang
Masukan Nominal Donasi
Pilih Metode Pembayaran
Dapatkan Laporan Donasi

Tak hanya mendoakan dan berdonasi, kamu juga bisa membagikan halaman galang dana ini agar semakin banyak yang membantu.