Abah Sugi, 75 tahun, masih menjadi tulang punggung keluarga meskipun tubuhnya sudah renta. Istrinya mengalami pengapuran kaki, sementara anaknya memiliki keterbatasan mental. Dengan segala keterbatasan, Abah tetap berjuang seorang diri mencari nafkah.
Keluarga ini tinggal di rumah kayu yang rapuh dan terancam digusur. Penghasilan Abah dari pekerjaan serabutan sering kali tidak lebih dari Rp20.000 sehari, bahkan terkadang tidak ada sama sekali. Kondisi ini membuat istrinya tidak dapat memperoleh perawatan medis yang dibutuhkan.
Meski demikian, Abah tidak menyerah. Ia masih menyimpan harapan sederhana: bisa membawa istrinya berobat dan memiliki rumah kecil yang aman dan layak.
Mari kita bersama-sama membantu Abah Sugi agar dapat menjalani hari tuanya dengan lebih tenang dan bermartabat.