Dengan upah 250 perak, abah mahad pikul gerobak bandros demi keluarga & cucunya
Dengan tubuh renta dan langkah tertatih, Abah Mahad masih terus berkeliling menjajakan kue bandros demi menghidupi istri dan kedua cucunya. Sejak subuh hingga sore, Abah berjalan dari desa ke desa sambil memikul gerobak berat berisi kue bandros yang ia jual seharga Rp250 per buah. Meski begitu, dagangan Abah tak selalu habis, sering kali adonan masih tersisa hingga ia kembali pulang.
Penghasilan Abah Mahad tidak menentu, hanya cukup untuk makan sehari-hari. Kini Abah tinggal bersama istri dan cucu-cucunya. Sejak kecil, cucu Abah yang kini duduk di bangku MTS telah ia asuh karena ditinggal oleh kedua orang tuanya. Begitu pula cucu bungsunya yang baru berusia 6 tahun, kini sepenuhnya berada dalam pengasuhan Abah setelah sang ibu meninggal dan ayahnya harus merantau bekerja sebagai buruh.
Meski tubuhnya sering pegal karena harus berjalan jauh sambil memikul gerobak, Abah tetap bersyukur diberi kekuatan untuk terus berusaha. Namun di balik ketegaran itu, ia kerap menahan kesedihan, memikirkan masa depan cucu-cucunya yang masih bersekolah.
di usia senjanya Abah Mahad masih berjuang keras demi keluarga kecilnya. Mari kita ringankan beban Abah, agar beliau tidak lagi harus bersusah payah mencari nafkah di tengah keterbatasan. Dukungan dan bantuanmu akan sangat berarti bagi keberlangsungan hidup Abah dan cucu-cucunya.
1. Klik Tombol Donasi Sekarang
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran (Go-Pay/ OVO/virtual account)
4. Dapatkan Laporan Via Email